Thursday, June 5, 2025

X (Twitter)

 


Evolusi Twitter Menjadi X: Super App Ambisius dari Elon Musk


Perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari dunia teknologi. Namun, tidak banyak perubahan yang seberani dan sebesar transisi Twitter menjadi X, platform media sosial legendaris yang kini dibentuk ulang oleh Elon Musk menjadi “everything app.” Dalam tulisan ini, blog Joansar akan membedah perjalanan Twitter sejak awal berdiri, peran pentingnya dalam sejarah digital, hingga perubahan radikal yang sedang berlangsung sejak diakuisisi oleh Elon Musk.


Sejarah Singkat Twitter: Dari Mikroblogging ke Pusat Informasi Dunia



Twitter didirikan pada Maret 2006 oleh Jack Dorsey, Noah Glass, Biz Stone, dan Evan Williams. Ide awalnya sederhana: membuat layanan pesan singkat publik dengan batas 140 karakter. Pada 2007, Twitter mulai dikenal luas setelah digunakan dalam konferensi South by Southwest (SXSW). Sejak saat itu, Twitter tumbuh pesat.

Fitur utamanya—tweet singkat, retweet, dan hashtag—menjadi alat komunikasi global. Twitter berperan penting dalam berbagai peristiwa dunia: dari revolusi Arab Spring, pemilu di berbagai negara, hingga gerakan sosial seperti #MeToo dan #BlackLivesMatter.


Namun, selama lebih dari satu dekade, Twitter juga terus dibayangi masalah:

Kurangnya inovasi produk yang signifikan

Kesulitan dalam monetisasi dan pertumbuhan pengguna

Penyebaran hoaks dan moderasi konten yang kontroversial

Ketergantungan pada iklan sebagai satu-satunya model bisnis utama

Elon Musk Mengambil Alih Twitter

Pada Oktober 2022, dunia dikejutkan oleh berita akuisisi Twitter oleh Elon Musk. Bos Tesla, SpaceX, dan Neuralink itu mengumumkan pembelian Twitter senilai $44 miliar, menjadikannya salah satu transaksi teknologi terbesar sepanjang sejarah.

Elon Musk menyebut akuisisinya sebagai bentuk perjuangan terhadap “kebebasan berbicara.” Namun langkah pertamanya justru penuh gejolak:

PHK besar-besaran terhadap ribuan karyawan

Perubahan kebijakan moderasi konten, termasuk mengembalikan akun-akun yang sebelumnya diblokir

Mewajibkan sistem verifikasi berbayar lewat layanan Twitter Blue, yang kemudian menjadi X Premium

Kebijakan Musk memicu kritik, eksodus iklan, dan reaksi beragam dari pengguna. Tapi yang paling mencolok adalah visinya untuk mengubah Twitter menjadi aplikasi bernama X.

Rebranding Twitter Menjadi X

Pada Juli 2023, Twitter resmi berubah nama menjadi X. Logo burung biru yang ikonik diganti menjadi huruf “X” bergaya minimalis dengan nuansa gelap. Nama "tweet" diubah menjadi "post", dan seluruh branding Twitter dihapus dari aplikasi maupun domain.

Rebranding ini bukan sekadar kosmetik—Elon Musk ingin membentuk X sebagai aplikasi segala hal (everything app), seperti WeChat di Tiongkok yang memadukan chatting, media sosial, pembayaran digital, hingga marketplace.

Dalam berbagai pernyataan publik, Musk menyebut X sebagai “masa depan internet.” Ia menggambarkan X sebagai platform multifungsi yang memungkinkan pengguna mengobrol, bertransaksi, menonton video, menulis artikel panjang, bahkan membangun bisnis—semua dalam satu aplikasi.



Visi Elon Musk untuk X

Visi besar Elon Musk terhadap X mencakup hal-hal berikut:

Sistem pembayaran terpadu: pengguna bisa mengirim uang, menerima pembayaran, dan melakukan transaksi langsung di dalam aplikasi.

Marketplace digital: memungkinkan bisnis menjual produk dan layanan langsung ke audiens mereka.

Video panjang dan monetisasi kreator: mengubah X menjadi pesaing YouTube dan TikTok.

Integrasi kecerdasan buatan melalui perusahaan barunya, xAI.

Komunikasi tanpa batas: penggabungan chat, audio, dan video call dalam satu ekosistem.

Pengganti bank digital di masa depan.


Fitur dan Produk Unggulan X Saat Ini

Sejak rebranding, X terus menambahkan fitur baru dengan orientasi monetisasi dan skalabilitas. Berikut adalah fitur-fitur utama X per pertengahan 2025:



1. X Premium

Layanan langganan berbayar yang memberikan pengguna:

Centang biru sebagai tanda “terverifikasi”

Kemampuan untuk menulis postingan panjang (hingga 25.000 karakter)

Mengunggah video berdurasi panjang (hingga 3 jam)

Monetisasi dari iklan yang muncul di balasan mereka

Peningkatan visibilitas dan algoritma



2. X Video

Fitur unggulan yang berfokus pada video berdurasi panjang. Kini kreator bisa mengunggah konten video dengan monetisasi iklan, menjadikan X sebagai pesaing langsung YouTube dan Rumble.



3. X Spaces

Fitur audio live yang dikembangkan dari Twitter Spaces. Kini mendukung video live dan fitur langganan (subscriber-only content).



4. X Payments (dalam pengujian di AS)

Elon Musk mulai meluncurkan dompet digital di X:

Kirim uang antar pengguna

Transaksi digital dan pembayaran

Rencana mendukung kripto seperti Dogecoin dan Bitcoin di masa mendatang



5. X Articles / Longform Posts

Fitur penulisan konten panjang mirip blog. Digunakan oleh jurnalis independen, analis, dan penulis profesional yang ingin berbagi opini, analisis, dan berita.



6. Monetisasi Kreator

Program bagi hasil iklan dengan kreator

“Tips” dan “Donasi” langsung dari pengguna

Sistem langganan untuk akses konten premium

Perubahan Model Bisnis

X menggeser model bisnis dari iklan sepenuhnya ke:

Langganan (X Premium, Premium+)

Pembagian pendapatan dengan kreator

Sistem komisi dari pembayaran dan transaksi

Fitur eksklusif untuk pengguna berbayar

Pendekatan ini bertujuan menjadikan X sebagai platform yang lebih berkelanjutan, tidak tergantung pada iklan seperti sebelumnya.



Kontroversi dan Tantangan

Transformasi radikal ini tidak lepas dari tantangan besar:

Penurunan minat pengiklan besar karena kebijakan moderasi konten yang lebih longgar.

Kritik terhadap sistem verifikasi berbayar, yang disalahgunakan oleh akun palsu.

Perubahan mendadak yang membingungkan pengguna lama.

Persaingan ketat dari Threads (Meta), Bluesky, dan Mastodon.

Eksperimen fitur yang belum matang, seperti penghapusan headline dari tautan berita.

Namun Elon Musk tetap konsisten menyatakan bahwa perubahan adalah hal yang diperlukan untuk menyelamatkan platform dari stagnasi dan kebangkrutan.


Perkembangan Hingga Pertengahan 2025

Berikut pencapaian X yang dicatat hingga Juni 2025:

Lebih dari 230 juta pengguna aktif bulanan

Lebih dari 800.000 akun kreator bergabung dalam program monetisasi

Ratusan juta dolar dibayarkan kepada kreator konten

Peluncuran terbatas dompet X di beberapa negara bagian AS

Kemitraan dengan perusahaan teknologi besar untuk AI dan cloud

X juga mulai menguji fitur perbankan ringan dan pelacakan keuangan pribadi, menjadikannya semakin dekat dengan aplikasi super ala Asia.



Masa Depan X: Antara Inovasi dan Spekulasi

Arah masa depan X masih belum sepenuhnya pasti. Namun beberapa prediksi yang beredar di komunitas teknologi mencakup:

Integrasi penuh layanan perbankan digital

Fitur “super app” yang mendukung transportasi, belanja, dan logistik

Ekspansi global ke negara-negara berkembang dengan penetrasi digital tinggi

Integrasi AI asisten pribadi yang bisa membantu menulis, berinteraksi, dan mencari informasi

Musk menyatakan bahwa ia ingin menjadikan X sebagai platform yang mencerminkan masa depan kehidupan digital manusia—bukan hanya tempat posting status, tapi juga tempat bekerja, belajar, dan hidup secara daring.



Transformasi Twitter menjadi X bukan sekadar pergantian nama atau logo. Ini adalah eksperimen besar dalam rekayasa ulang media sosial dan ekonomi digital. Apakah X akan berhasil menjadi "everything app" yang benar-benar menyatukan komunikasi, pembayaran, dan konten dalam satu platform? Atau justru menjadi proyek ambisius yang terlalu kompleks untuk dijalankan?

Yang jelas, dalam pandangan blog Joansar, X adalah contoh nyata bagaimana satu platform bisa mengalami metamorfosis radikal jika dipimpin oleh visi yang kuat, meski kontroversial. Perjalanan X masih panjang dan terbuka, dan dunia akan terus menyaksikan ke mana langkah Elon Musk selanjutnya membawa aplikasi ini.


Oleh : Joansar Manalu


Download blog ini dengan mengetuk tombol di bawah :



Download aplikasi X dengan mengetuk tombol dibawah ini :




1 comment:

X (Twitter)

  Evolusi Twitter Menjadi X: Super App Ambisius dari Elon Musk